Dikencingi oleh Setan Karena Tidak Bangun Shubuh
Sebagian remaja dan yang mengaku muslim lainnya, ada yang sering melalaikan shalat Shubuh atau telat Shubuh. Bahkan ada yang secara sengaja melakukan shalat Shubuh di pagi hari saat matahari sudah menunggu. Alasannya ketiduran, namun saban hari seperti itu terus yang terjadi. Padahal Rasul telah menyinggung bahwa siapa yang tidur semalaman sampai waktu pagi, maka ia sebenarnya telah dikencingi setan. Wallahul musta’an.
Ini haditsnya para remaja, yaitu dari Ibnu Mas’ud ia pernah berkata, “Di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan tentang seorang laki-laki yang tidur semalaman sampai datang pagi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِى أُذُنَيْهِ – أَوْ قَالَ – فِى أُذُنِهِ
“Laki-laki itu telah dikencingi oleh setan pada kedua telinganya -dalam riwayat lain: di telinganya-” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 3270 dan Muslim no. 774). Al Qodhi ‘Iyadh memahami hadits ini secara tekstual. Demikianlah yang benar. Lalu dikhususkan kata telinga yang dikencingi karena telingalah pusat pendengaran untuk diingatkan. Lihat Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, 6: 58.
Yang menjadi bahasan kita dari hadits di atas adalah tidurnya laki-laki tersebut hingga Shubuh. Ada ulama yang mengartikan bahwa yang dimaksud ia tidur hingga datang waktu shalat Shubuh dan tidak shalat malam. Ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ia tidur hingga pagi hari sampai-sampai luput dari shalat Shubuh. Lihat penjelasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin dalam Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 194. Ini menunjukkan jeleknya orang yang tidak bangun Shubuh sampai-sampai dikencingi oleh setan. Setan saja sudah tidak sukai, apalagi jika sampai dikencingi oleh makhluk tersebut. Wallahul musta’an, kita berlindung pada Allah dari kejelekan semacam itu.
Jadi, dari sekarang marilah kita biasakan bangun Shubuh karena hal itu diawali dengan kebiasaan. Awalnya memang berat, namun jika terus bisa bangun Shubuh, maka akan jadi hal yang biasa dan tidak jadi telat atau bahkan meninggalkan shalat Shubuh. Semoga Allah memberi taufik pada para remaja untuk bisa memanfaatkan waktu pagi dan terus bisa menjaga amalan yang mulia yaitu amalan shalat Shuhuh.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Referensi:
Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H.
Syarh Riyadhis Sholihin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, terbitan Madarul Wathon, cetakan ketiga, tahun 1427 H.
—
Pesantren Darush Sholihin, 5 Muharram 1435 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel RemajaIslam.Com
Artikel asli: https://remajaislam.com/429-dikencingi-oleh-setan-karena-tidak-bangun-shubuh.html